Eps.5 Pake Sambel

Tema: Isteri penurut itu membosankan?

Episode ini dibuka dengan usaha Dhini untuk memberi kode pada suaminya kalau ia ingin bekerja lagi, tapi tembok psikis itu dirasanya terlalu tebal, dan ia memutuskan untuk menyerah.

Keesokan harinya, Dhini tak sengaja bertemu dengan Dwina, mantan koleganya di kantor lama, pertemuan itu membuat rasa rindunya pada dunia kerja semakin menjadi, ia merasa sangat “tidak keren”.

Nongkrong di café, Keke & Nadia memberi Dhini semangat agar tidak menyerah, tapi tekadnya naik-turun, terutama kala mengingat anaknya yang nempel banget padanya, tidak bisa ia pungkiri, ketergantungan si anak padanya sangat ia nikmati. Ia sempat membahas Nazri, bossnya di kantor lama, yang rumah tangganya sangat harmonis karena factor isterinya yang angat penurut. Suatu kebetulan yang menyeramkan, dari kaca jendela café ketiganya melihat Dwina dijemput oleh Nazri, menciptakan sebuah kesimpulan; “isteri yang terlalu mudah bisa saja menjadi zona yang terlalu nyaman, sesuatu yang terlalu mudah, sementara lelaki cenderung tertarik dengan tantangan, dan apapun yang belum tertaklukkan, akan selalu lebih seru.”.

Keke bilang pada Dhini, “Jadi isteri yang baik bukan berarti lo harus jadi membosankan, gimana caranya, lo harus jadi seru! Lo harus jadi makanan yang pake sambel!”.