UH-OOH!

The size of your web browser is too small for our website. Please consider resizing it bigger for best browsing experience.


Copyright © 2018 KISFM

Loading..

Kapan Waktu Terbaik untuk Menjelaskan Status Adopsi Terhadap Anak?

Salah satu polemik yang terjadi apabila kita memilih untuk mengadopsi anak adalah rasa ingin memberi tahu mereka mengenai realita yang terjadi pada mereka. Tentunya, hal tersebut mungkin menjadi pertimbangan bagi Kis Listener apabila ingin mengadopsi anak. Seringkali, polemik ini menjadi rasa takut bagi orang tua yang memang memilih untuk mengadopsi anak.

Untuk menjawab rasa takut tersebut, Ivy Batuta dan Udjo di Kis in the Morning mengundang Rany Moran, seorang coach, psychological counselor, dan juga corporate speaker yang seringkali membagikan tips seputar parenting. 

Kembali ke pertanyaan awal, ‘perlukah orang tua memberi tahu anak mereka apabila mereka merupakan anak adopsi?’

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Rany fokus terhadap values yang dibawa oleh keluarga tersebut., apakah stabilitas atau kejujuran?

Apabila dalam keluarga tersebut memiliki values kejujuran, sehingga dirasa transparansi dibutuhkan, Rany secara tegas menjawab harus diberi tahu. Namun, momen pemberitahuaan inilah yang menjadi trickey

Orang tua tidak dapat serta merta atau secara tiba-tiba mengatakan, bahwa mereka merupakan anak hasil adopsi. Dengan kata lain, dibutuhkan timing atau momen yang tepat untuk memberi tahu anak mereka mengenai keadaan yang sesungguhnya. 

Rany menjelaskan, momen yang paling tepat untuk memberi tahu anak mereka merupakan anak hasil adopsi adalah ketika anak tersebut sudah memiliki emosi yang stabil agar mereka dapat memproses informasi tersebut dengan baik dan juga para orang tua dapat mengkomunikasikannya dengan menggunakan bahasa yang dapat dipahami oleh anaknya. 

Salahkah Apabila tidak Memberi Tahu?

Rany sebelumnya membagi values keluarga menjadi dua, yaitu stabilitas dan juga kejujuran. Pada values kejujuran, apabila transparansi dikedepankan, ada baiknya anak diberitahu mengenai keadaan dan posisi mereka dengan catatan menunggu momen yang tepat.

Lantas, bagaimana dengan keluarga yang mengedepankan value stabilitas?

Ada baiknya menunggu anak tersebut bertanya secara mandiri. Dan hal tersebut pun bukanlah hal yang salah. Namun, para orang tua yang mengadopsi anak ini diharapkan lebih peka terhadap ‘sinyal’ yang diberikan oleh anak mereka. Sehingga, para orang tua dapat memastikan waktu yang tepat untuk menjelaskan posisi anaknya. 

Kapan Waktu yang Tepat

Sebenarnya, tidak ada pakem tertentu mengenai waktu terbaik untuk memberitahu anak mengenai posisi mereka. Namun, berdasarkan dua values yang dijelaskan oleh Rany, satu kesamaan yang dapat ditarik adalah ketika anak sudah dapat diajak berkomunikasi dua arah atau ketika mereka sudah masuk ke masa remaja atau fase pra remaja. 

Pada akhirnya, memberikan fakta atau realita untuk anak mengenai posisi mereka sebagai anak adopsi adalah hal yang perlu diperhatikan. Karena, ini bukan hanya tentang keadaan mental anak saja, melainkan para orang tua juga. Jangan sampai, karena memberikan realita tersebut justru dapat mengganggu kehangatan keluarga yang sebenarnya anak tersebut rasakan.(*/)

(RRY)

Berikan Komentar Anda