Mencegah Puting Menjadi Lecet saat Pompa ASI
oleh: dr Pritta Diyanti
Pada dasarnya penggunaan pompa ASI (breastpump) harus nyaman digunakan dan tidak menimbulkan trauma pada payudara ibu. Namun ternyata masih banyak ibu yang mengeluhkan putingnya lecet akibat pumping. Akibat puting lecet ini dapat menyebabkan proses menyusui si kecil menjadi tidak nyaman, proses pengeluaran ASI saat pumping tidak maksimal, bahkan bila tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan sumbatan ASI pada payudara hingga mastitis.
Memerah ASI dengan pompa ternyata memerlukan penyesuaian agar nyaman saat digunakan. Ada beberapa hal yang ibu perlu diperhatikan untuk menemukan pompa ASI yang sesuai agar tidak menyebabkan lecet dan nyeri pada puting payudara ibu.
1. Gunakan Corong yang pas untuk payudara ibu
Ukuran corong payudara ternyata berpengaruh besar pada proses pumping ibu. Ukuran yang pas dapat membuat proses pumping menjadi nyaman dan efektif. Corong yang ukurannya terlalu besar dapat membuat pengeluaran ASI menjadi tidak efektif dan corong yang terlalu kecil dapat membuat puting ibu bergesekan dengan sisi-sisi corong.
Berikut adalah cara menentukan ukuran corong yang tepat untuk ibu
Ibu dapat mengukur ukuran diameter puting dengan penggaris, lalu setelahnya dapat menambahkan 2-4 mm dari ukuran diameter puting awal. Yang perlu diperhatikan, puting ibu dapat berubah ukurannya saat awal, tengah, dan akhir sesi pumping. Bakhan ukurannya dapat berbeda di waktu berbeda pula, jadi sebaiknya mengukur ukuran puting secara berkala.
2. Gunakan daya hisap dan kecepatan yang pas untuk ibu
Memompa dengan daya hisap tinggi dan kecepatan tinggi tidak selalu berarti akan mendapatkan lebih banyak ASI. Ibu bisa menggunakan tekanan mulai dari yang terendah, kecepatan pompa juga perlu diatur agar menemukan pengaturan yang nyaman untuk ibu sehingga pengeluaran ASI menjadi lebih maksimal.
3. Jangan memompa dengan berlebihan
ibu bisa memompa selama 15 menit pada setiap payudara. Jika ternyata ASI yang ibu perah masih keluar setelah 15 menit, ibu bisa menambah waktu nya atau membantu dengan melakukan perah tangan. Memompa ASI terlalu lama akan menimbulkan rasa sakit pada payudara ibu serta stimulasi berlebih dan suplai berlebih.
4. Hindari alat Pompa yang berbentuk seperti klakson sepeda
Pompa ini berukuran kecil, portable, dan dioperasikan menggunakan tangan / secara manual dengan ujungnya yang terdapat karet seperti bohlam yang menyediakan sumber hisap. Pompa ini dapat merusak beberapa jaringan yang ada di payudara karena daya hisapnya yang sulit untuk dikontrol.
5. Selalu Menjaga Kebersihan
Cuci tangan sebelum pumping dan pastikan alat pumping yang digunakan dalam keadan bersih. Bakteri dan jamur dapat menyebabkan puting ibu sakit, pecah-pecah dan infeksi payudara.
Jadi, penggunaan pompa ASI ini tidak bisa sembarang pakai agar tidak menimbulkan sakit. Menggunakan teknik memompa yang benar dan aman tidak hanya menghindari rasa sakit pada payudara, tapi juga dapat membantu ibu mengeluarkan ASI dengan lebih efisien.
Untuk pertanyaan lebih lanjut dan konsultasi mengenai laktasi bisa langsung janji bertemu dengan ahli konselor ASI tersertifikasi di klinik Prostasia. Kunjungi Website di https://prostasia.id atau Whatsapp ke +62 812 8632 5676
Berikan Komentar Anda